Nama Kelompok:
- Achmad Faisal (10114108)
- Dias Aditya (13114025)
- Reza Yulianto (19114196)
- Tia Annisa (1A114741)
Nama Mata Kuliah: Teori Organisasi Umum 2#
Materi:
*PERTEMUAN 1/2
-Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
-Jenis dan Proses Komunikasi
-Komunikasi Efektif
-Implikasi Manajerial
*PERTEMUAN 3/4
-Pengertian dan karakteristik kelompok
-Tahapan Pembentukan Kelompok
-Kekuatan Team Work
-Implikasi Manajerial
PERTEMUAN 1/2
Pengertian Komunikasi dan Arti
Penting Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris
“communication”), secara etimologis atau menurut
asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber
pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu
suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang
atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari
seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil apabila sekiranya
timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak, si pengirim dan
penerima informasi dapat memahaminya. Hal ini
tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui
sesuatu gagasan tersebut, tetapi yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama
memahami gagasan tersebut. Dalam keadaan seperti inilah baru dapat
dikatakan komunikasi telah berhasil baik (komunikatif).
Komunikasi Menurut Para Ahli
(Tokoh)
Masing-masing para ahli mengeluarkan definisi sendiri-sendiri tentang
komunikasi. Akan tetapi definisi para ahli terdapat kesamaan tentang apa itu
komunikasi yaitu “penyampaian dan penerimaan informasi”. Komunikasi menurut
para ahli:
- Himstreet & Baty Komunikasi adalah suatu proses
pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa
(lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau
tindakan.
- Laswell Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa
mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
- Car I.Hovland Komunikasi adalah proses dimana seseorang
individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan
lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah
laku orang lain.
- William Albig Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti
pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh
pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat
kebiasaan.
- A. Winnet Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud
dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri
aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud
tersebut.
- Everett M. Rogers Seorang pakar sosiologi Pedesaan Amerika
membuat definisi “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama
lain yang pada gilirannya akan tiba saling pengertian”
- Raymond Ross Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan
pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang
dimaksudkan oleh komunikator.
Jenis-jenis Komunikasi :
- Komunikasi Intrapribadi, yaitu komunikasi intrapribadi
(intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik
kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.
- Komunikasi Antarpribadi, yaitu komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara
tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung
secara langsung.
- Komunikasi Kelompok (Kecil), yaitu komunikasi kelompok
merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group
communication).
- Komunikasi Publik, yaitu komunikasi publik adalah komunikasi
antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa
dikenali satu persatu. Meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar,
dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah berlangsung lebih
formal.
- Komunikasi Organisasi, yaitu komunikasi organisasi
(organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat
formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari
komunikasi kelompok.
- Komunikasi Massa, yaitu komunikasi massa (mass communication)
adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik
yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan
kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-
pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
Proses Komunikasi
Para ahli bahwa komunikasi yang
efektif adalah pemahaman bersama antara orang yang menyampaikan pesan dan orang
yang menerima pesan. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang
artinya “bersama”. Komunikator atau pengirim pesan, berusaha mencari
“kebersamaan” dengan si penerima pesan. Karena itu, dapat didefinisikan
komunikasi (communication) sebagai transisi informasi dan pemahaman melalui
symbol-simbol bersama dari satu orang atau kelompok ke pihak lainnya.
Simbol-simbol bersama yang digunakan dapat berwujud verbal ataupun nonverbal. Dalam
konteks struktur organisasi, informasi dapat bergerak ke atas ataupun ke bawah
(vertikal), bergerak melintang (horizontal), atau bergerak ke bawah dan
melintang secara bersamaan (diagonal).
Model proses komunikasi kontemporer yang paling banyak digunakan
dikembangkan oleh Shannon, Weaver, dan Schramm. Para peneliti ini berusaha
mendeskripsikan proses umum komunikasi yang dapat digunakan untuk setiap
situasi. Elemen-elemen dasar yang membentuk komunikasi mencangkup komunikator,
pengkodean, pesan, media perantara, pengurai, penerima pesan, umpan balik dan
suara derau.
Secara
singkat, beberapa macam proses komunikasi sebagai berikut :
- Lingkup organisasi. Menurut lingkupnya dalam
organisasi, komunikasi dapat dibedakan antara komunikasi intern dan komunikasi
ekstern. Komunikasi intern adalah komunikasi yang ada atau berlangsung
didalam sebuah organisasi. Komunikasi ekstern adalah komunikasi yang
terjadi atau berlangsung antara suatu organisasi dengan pihak luar atau
dengan bagian-bagian organisasi lain.
- Arah. Dari sudut arahnya,komunikasi dapat
dibedakan antara komunikasi searah dan komunikasi dan komunikasi dua arah.
Komunikasi searah adalah komunikasi yang ditandai oleh adanya satu pihak
yang aktif, yaitu penyampaian informasi; sedangkan pihak lainnya bersifat
pasif dan menerima. Biasanya komunikasi atasan kepada bawahan, seperti
instruksi yang harus dikerjakan dan semacamnya adalah komuniasi searah. Komunikasi
dua arah adalah komunikasi yang ditandai oleh peran aktif kedua pihak yang
sama-sama sebagai pemberi dan penerima informasi. Pertukaran pikiran dan
pendapat dalam rapat atau diskusi adalah contoh komunikasi dua arah
- Tingkatan Organisasi. Di dalam struktur
organisasi dikenal adanya tingkat-tingkat, dan karenanya juga akan ikut
menentukan corak komunikasi yang berlangsung didalamnya. Berdasarkan
tingkatan organisasi, komunikasi dapat dibedakan menjadi komunikasi
vertical dan komunikasi horizontal. Komunikasi vertical adalah komunikasi
yang berlangsung antara bawahan dengan atasan didalam hirarki organisasi. Komunikasi
vertical dapat berupa pemberian usulan, laporan, masukan, dan memohon
petunjuk. Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung di
antara para pejabat yang sederajat. Komunikasi horizontal dapat berupa
perintah, arahan, dan petunjuk,
- Sifat Formal dan Informal. Dari segi
sifatnya, komunikasi dalam organisasi dapat berupa komunikasi formal dan
informal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang melalui jalur atau saluran
organisasi dan berkenaan dengan urusan-urusan organisasi yang resmi. Komunikasi
informal adalah komunikasi yang berlangsung tidak melalui saluran
organisasi yang resmi atau menyangkut urusan-urusan diluar organisasi.
- Pola Komunikasi Kelompok. Beberapa pandangan
para ahli bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara pola komunikasi
dengan perilaku dalam kelompok.
Media. Dari segi media atau alat yang digunakan untuk mentransfer
pesan, dikenal dengan adanya komunikasi visual, audial, audio-visual.
Komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan alat tertentu untuk
mengirim pesan yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan(mata). Komunikasi
audial adalah komunikasi yang menggunakan alat tertentu yang pesannya ditangkap
oleh pendengaran(telinga).Komunikasi audial contohnya adalah: radio, telephone,
kuliah dll. Dan komunikasi audio-visual adalah komunikasi yang menggunakan alat
tertentu yang pesannya ditangkap oleh penglihatan dan pendengaran secara
bersamaan. Contoh komunikasi audio-visual termasuk didalamnya : video,film,
lase disc,dsb.
Cara penyampaiannya: verbal – nonverbal. Dari segi cara
menyampaikan pesan dapat dibedakan antara komunikasi verbal dan
non-verbal.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang pesan-pesannya
disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kebanyakan
orang, baik melalui media tulis maupun lisan. Penyiar televisI dan radio atau
penulis brita dikoran yang pesannya dapat dengan mudah kita tangkap makna
pesannya disebut melakukan komunikasi verbal pada hakekatnya lebih mudah
dimengerti.
Komunikasi non-verbal disebut juga dengan komunikasi tanpa kata,
adalah komunikasi yang pesan-pesannya disampaikan melalui symbol-simbol,
isyarat, atau perilaku tertentu yang bukan dengan kata-kata. Biasanya
komunikasi seperti ini dipahami oleh kalangan yang terbatas, tergantung dari
pengalaman, pendidikan, latar belakang budaya dan adat istiadat, dsb. Misalnya,
atasan yang marah pada bawahan karena tidak puas dengan hasil kerjanya menulis
disposisi dengan tinta merah, orang yang berdiam diri diluar kebiasaan untuk
mengkomunikasikan kesedihan, dsb adalah bentuk-bentuk komunikasi non-verbal.
Karenanya, bentuk komunikasi ini pada tahap-tahap awalnya sukar dimengerti.
Komunikasi yang Efektif
Pengertian Komunikasi Efektif Menurut Para Ahli yang ambil dari
berbagai sumber:
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama
memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam
bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua
belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi
yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan,
mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tindakan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara
lain :
- Menciptakan suasana yang menguntungkan.
- Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
- Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat
di pihak komunikan.
- Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang
dapat menguntungkannya.
- Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di
pihak komunikan.
Prinsip Dasar Komunikasi
Efektif
- Respect (Respek) adalah Perasaan Positif atau penghormatan
diri kepada lawan bicara.
- Empathy (Empati) adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada
situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain. Anda mampu merasakan
apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga komunikasi akan terjalin
dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara Anda.
- Audible (Dapat Didengar) Audible mengandung makna pesan yang
harus dapat didengarkan dan dimengerti. Dalam hal ini ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu : Pertama, pesan harus mudah dipahami,
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami
oleh lawan bicara. Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan Anda.
Langsung saja pada inti persoalan. Ketiga, gunakan bahasa tubuh Anda.
Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah
terbaca oleh lawan bicara Anda. Tunjukkan kesejatian Anda dengan
mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan. Keempat, gunakan ilustrasi atau
contoh. Karena analogi sangat membantu dalam penyampaian pesan.
- Clarity (Jelas) adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan.
Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang
lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima.
- Humble (Rendah Hati) Sikap Rendah Hati bukan berarti Anda
Rendah Diri, Rendah Hati memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
berbicara terlebih dahulu, dan Anda menjadi pendengar yang baik.
Implikasi Manajerial
Dalam kamus besar bahasa Indonesia implikasi mempunya arti yaitu
akibat.kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek salah satu aspek
yang akan saya bahas kali ini implikasi manajerial. Dalam manajemen sendiri
terdapat 2 implikasi yaitu :
- Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan
representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan Implikasi kebijakan
meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
- Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke
depan dan perumusan tindakan.
Jadi implikasi manajerial
memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi
manajerial yang baik.
Daftar Pustaka :
Greenberg, Jerald, Managing Behavior in Organization, Prentice
hall, New Jersey, 2005
John M Ivancevich, Perilaku dan Manajemen Organisasi jil 2.
Erlangga: Jakarta, 2005
Komang Ardana, Ni wayan M, Anak Agung A.S, Perilaku
Keorganisasian, Graha Ilmu, 2008
Ig. Wursanto, Dasar – dasar ilmu Organisasi, Andi, Yogyakarta,
2005
PERTEMUAN 3/4
Pengertian dan Karakteristik
Kelompok
Pengertian Kelompok Menurut
Beberapa Ahli :
- Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu
berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang
jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi
dengan semua anggota secara langsung.
- Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang
saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan
kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai
niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk
menjalankan harapan peran.
- Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang
berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara
psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka
sebagai suatu kelompok.
Karakteristik Kelompok
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu
norma dan peran. Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma.
Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam
suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma
kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur
hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan
dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu
kelompok harus membuat keputusan.
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri
– ciri, yaitu :
- Terdiri dari 2 orang atau lebih
- Adanya interaksi yang terus menerus
- Adanya pengembangan identitas kelompok
- Adanya norma – norma kelompok
- Adanya diferensiasi peran
- Peran yang saling tergantung
- Produktivitas bertambah atau meningkat
- Saling membagi tujuan yang sama
Tahap - Tahap Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce
Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok
yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas.
Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad
baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan
tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang
harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi
ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap
storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok.
Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat
mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi
masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal.
Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect
dalam berkomunikasi.
Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri.
Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami
perubahan.
Kekuatan Team Work
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang
bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus
disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu
pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi,
bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling
bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan
pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh
anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi
untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci
kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan
ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera
menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan
terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi
yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting
untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut tugas dan tanggung jawab dalam tim :
- Mewujudkan tujuan dan misi tim
- Memelihara kebersamaan dalam tim
- Mematuhi dan melaksanakan ketentuan atau norma yang berlaku
dalam tim
- Merealisasikan tugas dan pekerjannya dengan sebaik-baiknya
- Menjaga nama baik dan kerahasiaan tim
- Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan tim
- Memberikan kontribusi yang nyata memajukan kerjasama tim
- Ikut berpasrtisipasi dalam pengambilan keputusan tim dengan
penuh keiklasan dan rasa tanggung jawab
Fungsi bekerja sama tim
Bekerja dalam tim mempunyai banyak fungsi dan manfaat. Fungsi
bekerja sama dalam tim antara lain dapat mengubah sikap, perilaku dan
nilai-nilai pribadi serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan anggota
lainnya. Anggota tim yang menyimpang dapat sditekan dan diluruskan dengan
kewajiban untuk mematuhi dan melaksanakan aturan atau norma yang berlaku dalam
tim. Selain itu tim dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, merundingkan
serta bernegosiasi. Anggota tim dengan latar belakang yang berbeda-beda mungkin
saja membawa perspektif atau pengaruh positif terhadap proses pengambilan
keputusan. Cara kerja tim menghendaki adanya komunikasi terbuka diantara semua
anggota, interaksi antar anggota tim yang efektif akan mempengaruhi dinamika
kerja tim, sebagai contoh, anggota yang berpartisipasi dalam penyusunan rencana
akan terikat oleh upaya pencapaian tujuan. Pemahaman tentang tim merupakan hal
yang penting untuk dapat melaksanakan semua fungsi manajemen terutama
kepemimpinan, sebab sebuah tim adalah refleksi dari kenyataan hidup kelompok
orang yang terorganisasi.
Tim tidak hanya penting dan bermanfaat bagi organisasinya saja,
tetapi juga memberi manfaat bagi individu para anggotanya. Tim dapat
menyediakan kepuasan sosial bagi para anggotanya maka perasaan pemilikasn dan
dukungan terhadap tim akan berkurang, manfaat lain dari tim adalah meningkatkan
komunikasi interpersonal diantara para anggotanya.
Secara lebih rinci manfaat bekerjasama dalam tim adalah sebagai
berikut :
Manfaat bagi organisasi :
- Meningkatkan produktivitas kerja
- Meningkatakan kualitas kerja
- Meningkatkan mentalitas kerja
- Meningkatkan kemajuan organisasi
Manfaat bagi anggota :
- Stress atau beban kerja akibat pekerjaan akan berkurang
- Tanggung jawab atas pekerjaan dipikul bersama
- Memperoleh balas jasa dan penghargaan
- Sebagai media aktualisasi diri
- Dapat menyalurkan bakat dan kemampuan
Implikasi Manajerial
Implikasi dalam bahasa indonesia adalah keterlibatan manusia dalam
melakukan sesuatu, jadi dalam kasus ini Implikasi manajerial team work adalah
keterlibatan manusia dalam kerja tim untuk saling membantu rekan satu
kelompoknya karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa mengerjakan
sesuatu sendiri, sudah ada keahlian masing-masing manusia untuk saling
melengkapi , begitu juga dalam manajerial, di butuhkan untuk adanya team work
untuk melengkapi satu sama lain dalam mengontrol suatu masalah lebih utama
dalam Implikasi Manajerial. Implikasi Manajerial dengan cara meningkatkan
kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa
implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas. Para manajer
memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di
pasar global yang kompetitif. Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan
berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur
organisasi manajerial di seluruh negara.
Daftar Pustaka : Jawwad, Abdul (2006). Manajemen Team Work.
Jakarta : PT. Syaamil Cipta Media.