Thursday, November 3, 2016

INTELLIGENCE INFORMATION SYSTEM (SISTEM INFORMASI CERDAS)

Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan untuk menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi terdapat kriteria antara lain, fleksibel, efektif dan efisien. Sistem informasi juga dibagi atas tiga aspek yaitu Komputer, Manajemen dan Bisnis.

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan suatu bidang sains computer yang ditujukan untuk menyempurnakan kinerja sistem instrumentasi elektronika. Peralatan atau sistem yang dibangun dapat melakukan kerja yang memerlukan kecerdasan seperti yang dilakukan oleh manusia. Beberapa bidang yang menggunakan kecerdasan buatan contohnya seperti Sistem Pakar, Sistem Pendukung Keputusan, Logika Fuzzy, Algoritma Genetika dan Neural Network.

Sedangkan Sistem Informasi Cerdas (Intelligence Information System) ialah kemampuan mesin atau sistem untuk beradaptasi dalam mencapai tujuan pada lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sistem. Sebagai sistem yang mampu menirukan perilaku manusia, sistem mempunyai ciri khas yang menunjukkan kemampuan dalam hal :

  • Menyimpan Informasi 
  • Berkomunikasi dengan penggunanya
  • Beradaptasi dengan suatu keadaan baru
  • Menggunakan informasi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dan dapat menarik suatu kesimpulan

Tujuan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yaitu :

  • Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
  • Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
  • Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)

Sistem Informasi Cerdas (Intelligence Information System) terbagi menjadi 3 aspek utama yaitu :

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Mempelajari kemampuan dari suatu mesin dan algoritma untuk diimplementasikan dalam kehidupan nyata berdasarkan pikiran manusia. Dalam sebuah algoritma AI terdapat dua persepsi terhadap otak manusia, pertama bagaimana cara berfikirnya dan kedua adalah seberapa besar pola pikir yang dihasilkan. Dari problema tersebut dapat diambil garis besar hubungan SIC/ IIS terhadap AI yaitu cara berfikir dan pola fikir. Oleh karenaya AI dalam IIS dibagi menjadi dua komponen keilmuan yaitu Computational Intelligence (CI) dan Data Mining.

Sistem Cerdas (Intelligence System)
Sistem Cerdas (SC) atau Intelligence System mempunyai hubungan erat dengan AI dalam konsep algoritma. Dimana perbedaan antara keduanya? Dari beberapa literatur menyebutkan bahwa perbedaan yang sangat mencolok antara SC dengan AI adalah terletak pada konsep dasarnya. AI membahas secara umum bagaimana struktur cara berfikir dan pola fikir sebuah algoritma, sedangkan untuk SC merupakan terapan dari algoritnya yang dihasilkan oleh AI. Dengan kata lain SC merujuk kepada AI dan AI merupakan induk dari SC. Berdasarkan sekema diatas dapat disimpulkan bahwa SC memiliki dua aspek keilmuan yaitu Expect System (ES) dan Decision Support System (DSS).

Sistem Informasi (Information System)
Dari pembahasan sebelumnya terntang AI dan SC yang masing-masing memiliki peran sebagai bagian terpenting dari sebuah sistem, yang tidak kalah menarik adalah Sistem Informasi (SI). Hubungan antara AI, SC dan SI memiliki komponen kompleks dalam pengembangan sebuah sistem, dari segi cara, pola, dan penerapan dalam bidang pakar maupun manajemen dapat diintegrasikan. Sistem informasi bertindak sebagai penghubung dari bergai konsep diatas dan juga sebagai pelengkap dalam penerapan dan pengembangan sistem yang didukung oleh algoritma yang dihasilkan dari AI maupun SC. Dua hal yang harus dipertimbangkan dalam SI yang akan mendukung AI dan SC dalam IIS adalah Knoledge Management System dengan benang merah Expect System, yang juga disupport oleh Management Information System yang bergerak diseputaran area Decision Support System.

Terdapat 4 dasar kategori di konsep dasar Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), yaitu :

1. Acting Humanly
system yang melakukan pendekatan dengan menirukan tingkah laku seperti manusia yang dikenalkan pada tahun 1950. Cara kerja pengujian melalui teletype yaitu jika penguji (integrator) tidak dapat membedakan yang mengintrogasai antara manusia dan computer maka computer tersebut dikatakan lolos(menjadi kecerdasan buatan).

2. Thinking Humanly
system yang dilakukan dengan cara intropeksi yaitu penangkapan pemikiran psikologis manusia pada computer,hal ini sering diujikan dengan neuron ke neuron lainnya atau sel otak dengan sel otak lainnya. Cara pembelajarannya yaitu melalui experiment-experimen.

3. Thinking Rationaly
System ini merupakan yang sangat sulit karena sering terjadi kesalah dalam prinsip dan prakteknya. System ini dikenal dengan penalaran komputasi.

4. Acting Rationaly
System yang melakukan aksi dengan cara menciptakan suatu robotika cerdas yang menggantikan tugas manusia.

Terdapat Metodologi Soft Comupting(SC) yang dominan dalam sistem cerdas yaitu:

  • Artificial Neural Networks (ANN)
  • Fuzzy Systems
  • Genetic Algorithms (GA)

Contoh aplikasi sistem cerdas dalam bisnis yaitu:

  • Layanan Pelanggan/Customer (Pemodelan Relasi Pelanggan)
  • Penjadwalan (misal: Operasi tambang)
  • Data mining
  • Prediksi pasar keuangan (saham, dll)
  • Kendali kualitas (Quality control)